Thursday, April 4, 2013

MAKANAN


Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).

Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari, dan garam ber-yodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari



TATA LAKSANA KANDANG


Kandang kambing PE idealnya berbentuk panggung dengan lantai dari lajur bambu atau papan yang dipasang berjajar dari depan ke belakang. Antara lajur diberi sela 1,2 cm agar kotoran serta kaki tidak terperosok.

Spesifikasi Kandang harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).

Begitu juga tempat makan berada di luar dari area kandang.








Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Ø    Kandang beranak : 150 cm x 150 cm /ekor
Ø    Kandang induk : 150 cm x 130 cm /ekor
Ø    Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Ø    Kandang pejantan : 150 cm x 150 cm /ekor
Ø    Kandang dara/dewasa : 130 cm x 125 cm /ekor


Kambing Etawa



Beternak kambing Peranakan Etawa sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat di wilayah Desa Jagul ,Kec Ngancar, Kab Kediri, dan wilayah sekitarnya ,sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, namun apabila pemeliharaannya ditingkatkan atau dilakukan secara intensif, tentu sangatlah memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih, dan juga menjadi salah satu alternatif usaha sendiri yang prospektif.untuk memulai usaha ternak kambing jenis 


Peranakan Etawa ini. Ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan , di antaranya adalah:
1. Bibit ( calon indukan atau calon pejantan )
2. Makanan Ternak .HMT( Hijauan Makanan Ternak )

Bibit
Dalam hal ini saya belajar pada para petani secara wawancara dan mengambil garis besar dari beberapa sumber baik petani dan tenaga penyuluh peternakan ,bahkan kadang juga mengadakan waktu kusus untuk mendatangi beberapa orang yang sudah dianggap tokoh dalam memelihara kambing jenis Etawa ini.Pada perinsipnya memilih bibit adalah harus disesuaikan dengan tujuan kita untuk usaha ternak kambing jenis ini.
Cara  memilih bibit dengan Kriteria seperti yang banyak di tuturkan oleh kebanyakan para petani tersebut ini pada dasarnya beternak kambing Jenis Peranakan Etawa ini nantinya adalah dengan tujuan untuk produksi susu ( di perah ) namun untuk kebanyakan masyarakat di lingkungan saya masih sekedar membibitkan dan untuk proses perah tidak dilakukan disini. Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.

Untuk memilih bibit Kambing Etawa ini ada beberapa ciri yang umumnya untuk pedoman para petani ternak di sekitar saya :
Calon Indukan
§  Kepala jenong, telinga lemas dan panjang kira kira 30 cm ( Warna bulu kepala hitam )
§  Tubuh Besar, perawakan gempal dan tinggi, dada dalam dan lebar,
§  Punggung dan pinggang memiliki tulang yang lurus,
§  Jinak, tidak cerewet ( tidak suka mengembik )
§  Bentuk kaki panjang, lurus, tumit tinggi, jenis kukunya terbelah rapi
§  Bentuk rahang kokoh gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien)
§  Dilahirkan dari induk yang muda serta memiliki garis keturunan baik
§  Kambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.

Calon pejantan
§  Bentuk kepala yang jenong dan memiliki dahi yang berjambul
§  Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi,
§  Dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
§  Memiliki bulu jenggot dan kulit leher yang lemas
§  Warna bulu kepala hitam legam dan memiliki tanduk yang rapi
§  Telinga lemas terjurai kebawah dan panjang
§  Kaki lurus dan kuat, bulu kaki panjang ( rewos )
§  Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.

Nah dari paparan tersebut kita baru memiliki poin pertama untuk memulai usaha beternak kambing peranakan Etawa ini, karena secara garis besar untuk usaha beternak kambing Jenis ini memang harus selektif sekali karena jika tidak hati hati dalam memilih bibit yang baik kita hanya merugi, karena daya jual anakan kambing ini tinggi jika  memiliki kriteria yang banyak di sepakati oleh pasar
Beberapa pengalaman dan pengamatan saya selama ini jika salah dalam memilih induk maka kita hanya mendapatkan besarnya tapi tidak menghasilkan keturunan yang baik dan tidak memiliki daya jual yang tinggi, untuk anda yang berminat beternak ini nantikan postingan saya selanjutnya dan untuk analisa hasil usaha Insya Allah masih dalam proses